Menghargai Karya Orang Lain Itu Penting, Maka Dari Itu Jangan Lakukan Tindakan Copy-Paste Tanpa Menyertakan Sumber Beritanya, Terimakasih:)
0

Harusnya Kamu Mengerti

"Ketika  pengertian menjadikan segalanya lebih indah." - #hana

Kami, kamu dan aku.
Kita saling menyayangi, saling menginginkan, dan saling membutuhkan. Harusnya, kita juga saling mengeti..

Kamu, pernah pergi dari hidupku. Pernah meninggalkanku, pernah menyakitiku. Bukan semua kesakitan perlakuanmu itu yang membuatku menangis, bukan sakit itu! Bukan! Tapi caramu memilih untuk pergi kala itu yang membuat sakit ini belum hilang sampai sekarang, begitu sebenarnya.

Ketika kamu memilih kembali karena tersakiti oleh yang lain. Apa kamu mengerti bagaimana rasanya jadi aku? Apa kamu...?
Dan saat kamu jadikan aku sebagai pelarian belaka, apa kamu mengerti bagaimana perasaanku kala itu? Apa kamu mengerti?!

Harusnya, kamu memang mengerti. Karena hanya aku yang sanggup kamu datangi kemudian kamu tinggal pergi sesuka hati. Hanya aku.
Harusnya kamu mengerti, aku ini juga manusia. Bukan manusia setengah dewa, apalagi malaikat. Hatiku juga sama seperti kamu, rapuh. Bisa sakit jika ditusuk, bisa luka jika disakiti. Aku juga seperti kamu!

Ketika sakitmu dan sakitku menjadi tidak sebanding. Apa kita akan cukup sampai disini? Setelah begitu lama kita berjalan? Apakah...
Dan kamu akan relakan aku begitu saja tanpa permohonan untuk memintaku kembali? Apa kamu, akan lepaskan aku untuk kesekian kalinya? Dan untuk kesekian kalinya pula aku harus menunggumu datang dan kembali memintaku? Atau, sekarang harus aku yang lepaskan kamu? Ketahuilah... Aku tidak rela. Karena aku, menyayangimu.

Mungkin harusnya kamu memang mengerti, tentang rasa sakitku, tentang tangis yang kau cipta, tentang luka yang terurai kembali, dan tentang aku. Tentang kita.

Harusnya kamu mengerti ini, karena aku tau... Kam
u dan aku.
Kita... Masih saling membutuhkan dan saling menyayangi.

Dan aku... Menunggu kamu mengerti, hingga kini... *esc

Aku masih nungguin kamu looooh:'))♥♥

0 comments:

Post a Comment

Pembaca

Pembaca Setia

Back to Top