Menghargai Karya Orang Lain Itu Penting, Maka Dari Itu Jangan Lakukan Tindakan Copy-Paste Tanpa Menyertakan Sumber Beritanya, Terimakasih:)
0

Aku Sayang Kamu!

♥♥♥♥♥♥
Aku sayang kamu! Setidaknya... Itu adalah satu-satunya kalimat yang bisa kuteriakkan ketika pertama kali melihatmu lagi. Iya, aku berteriak! Di dalam hati, maksudku.

Ketika aku melihatmu lagi, aku tau bahwa yang berjalan mendekat itu adalah kamu. Aku tau! Meski aku hanya melihatmu sekilas. Ya Tuhaaaaaan... Aku begitu paham dengan caramu berjalan. Aku begitu hafal dengan gesture tubuh itu. Aku begitu...

Ketika kursi itu telah berpenghuni.... Aku canggung! Bahkan untuk melihat penghuni bangku kosong itu saja aku tidak berani. Apalagi berbicara dengannya. Berbicara dengan dia yang sudah lama tak berada disitu, yang kini telah kembali ketempat yang sedianya dulu sering ia singgahi. Tuhan, lidah ku kelu... Aku tak bisa berucap apapun.

Mungkin... Pandangan ini masih terarah padanya, meskipun mencuri-curi. Tapi parasnya yang menawan membuat lidah ini tetap saja tak bisa tergerak. Aku tak bisa lepas dari pesonanya.

Kini pikiran dan perasaanku sedang berperang. Mereka berperang untuk apa yang harus ku lakukan kini!? Haruskah aku mendekat, atau hanya duduk diam menjadi bayangan pesonanya?

Kamu yang aku perjuangkan, sendirian. Nyatanya juga masih saja tidak menghiraukan ku. Masih saja seperti kemarin. Bersikeras memperjuangkan dia, yang nyatanya tak pernah kau dapat!

Kamu yang aku perjuangkan... Nyatanya masih dimiliki hatinya oleh yang lain. Dimiliki, tanpa pernah merasa memiliki.

Lantas, kapan tiba waktu ku untuk kau perjuangkan? Kapan?!

Aku hanya lelah terus memperjuangkan kamu, sendirian. Sementara kamu? Masih sibuk memperjuangkan yang lain. Dan sialnya untuk ku, hingga kini aku dengan segala perasaan yang sia-sia dan tak terbalaskan ini belum juga bisa berhenti untuk menggantungkan pengharapanku padamu. Meski aku tau dan aku paham, untuk ini semua aku membayarnya dengan harga yang mahal. Dengan merasakan sakit yang berkali-kali datang menghujam nadirku.

Untuk kamu yang sampai saat ini dengan sengaja masih kuperjuangkan hatinya....
"Aku sayang kamu, entah sampai kapan dan berapa lama lagi rasa ini masih ada. Satu-satunya hal yang pasti yang kau berikan hari ini adalah sebuah pengharapan. Entah bagaimana dengan esok, dan seterusnya. Dan satu-satunya hal yang jelas yang bisa kurengkuh hari ini adalah perasaan... Dimana perasaanku selalu berkata, aku menyayangimu!" - #hana *esc
0

Nanti


Did you believe that? - #hana
Nanti? Kata tunggu yang sedianya masih terjadi esok, besoknya lagi. Yang pada intinya tidak terjadi saat ini. Dan ini "Nanti" yang aku tulis untuk dirimu, kesayangan ku.

Nanti, ketika kamu jatuh... Aku ingin memastikan, bahwa aku akan ada disebelah mu.

Nanti, ketika kamu terkuka... Aku ingin pastikan, bahwa aku adalah orang yang akan mengobati luka mu.

Nanti, saat kamu menangis karena kecewa... Aku ingin memastikan akan selalu ada pundak untuk mu bersandar, akan selalu ada sapu tangan yang setia mengusap air mata itu..

Nanti, ketika Tuhan tidak lagi membuat kita berbijak di dataran yang sama... Aku akan mendo'akan mu, meneteskan air mata ku di setiap sujud karena merindukan mu, dan mengunjungi mu di rumah terakhir dimana kamu akan kembali bertemu dengan-Nya. Untuk semua itu, aku berharap kamu juga begitu.

Nanti, masih nanti. Karena kita masih ada di dalam wadah yang sama, masih ada di dataran yang sama. Kita juga masih tidur di bawah langit yang sama, masih melihat bintang dan bulan yang sama. Dan kita masih saling memandang meski tak saling memiliki. *esc

Pembaca

Pembaca Setia

Back to Top