Menghargai Karya Orang Lain Itu Penting, Maka Dari Itu Jangan Lakukan Tindakan Copy-Paste Tanpa Menyertakan Sumber Beritanya, Terimakasih:)

Indahnya Berbagi

"Beda? Nggak ngebuat aku untuk nggak jadi cerita
ke kamu kok. 
Kita tetep temen."

Tidak semua sakit harus dirasakan sakitnya. Tidak semua cinta dan kasih sayang harus dirasakan juga kehadirannya. Kadang, ada beberapa hal didunia ini yang harus disembunyikan dari dunia luar dan disimpan didalam dunia kita sendiri. Menyimpan hal-hal yang pribadi dan hanya bisa dikonsumsi untuk diri kita sendiri ? Emang nggak ada salahnya dan sama sekali nggak salah. Itu hak kita sebagai si pemilik cerita. Tapi bukankah berbagi dengan orang lain lebih enak ? Dalam hal ini, berbagi cerita, kenangan masa lalu, dan lain-lain loh! Bukan berbagi cinta, pacar, atau hal-hal sensitif lainnya. Haha, karena hal yang seperti itu hanya bisa dibagi dengan hati. Untuk pertama kali, ini masalah hati teman.

Nah, kalau gini jadi galaukan harus menyimpan sendiri atau berbagi ? Mari kita ambil jalan tengahnya!
Berbagilah hal-hal yang perlu dibagikan, simpanlah hal-hal yang masih perlu disimpan. Nggak harus semuanya disimpan dalam-dalam dan rapat-rapat. Tapi juga nggak harus semuanya diumbar lebar-lebar dan dibuka kemana-mana.
Rahasiamu pedang mu! Mulutmu harimau mu! Ini soal prinsip. Tapi juga soal hati dan sikon. Apapun yang ada didunia ini, kamu yang mengendalikan. Termasuk, apa-apa yang kamu punya dan yang ingin kamu bagi dengan yang lain.

Pembagian, harusnya juga tidak boleh berat sepihak. Harus seimbang, nggak harus sama rata. Tapi sesuai kebutuhan. Ingat! Adil belum tentu memberikan semua sama rata, sama kayak seimbang. Cuman seimbang maknanya lebih dalam lagi dari adil. Apa maknanya? Coba kamu perdalam sendiri. Karena jawaban yang paling tepat ada didalam hati mu.

Yang dibagi juga nggak boleh sok-sokan, akhirnya jadi serakah terus semacam jadi senjata makan tuan. Paham nggak? Pasti nggak deh. Intinya kamu yang menjadi tempat curhat si pemilik cerita nggak boleh sok juga, karena kamu jadi tempat curhatannya si dia jadi kamu seenaknya sendiri manfaatin dia. Nggak boleh serakah juga, kalau udah terlalu banyak yang cerita sama kamu sometimes kamu harus menolak beberapa cerita yang bakal kamu dengerin. Okay, emang cuman dengerin sih. Tapi bebannya sama loh. Soalnya sama-sama nyimpen rahasia orang. Kenapa senjata makan tuan? Soalnya bukan senjata makan kambing. Udah gitu aja. Dipikir sendiri dulu deh baru ntar nanya sama aku.

Intinya yang berbagi dan yang dibagi harus sama-sama seimbang, nggak boleh berat sebelah atau ringan sebelah. 
Yang berbagi harus benar dalam memilih si pendengar cerita, supaya nggak nyesel belakangannya. Kalau bisa juga jangan diceritain dulu semua lah yaa, sedikit aja dulu. Yang penting ngeringanin beban. 

Yang dibagi juga gitu tjoy, biarin si pemilik cerita coba ngomongin semuanya dulu. Biarkan semuanya mengalir gitu aja, let ift flow gitulah yaaa. Toh kalau si punya cerita udah percaya dan srek sama situ dia bakalan cerita semuanya kok nanti pada akhirnya, sabar tjoy. 

Ohya satu lagi nih, tidak ada perbedaan antara kamu, aku, dia, dan mereka. Kalau mau cerita ya cerita aja. Karna memang perbedaan tidak akan menghalangi apa yang seharusnya memang kita ceritakan. Yang penting dari semua tulisan ku kali ini adalah...  Jangan ada dusta diantara kita. Udah gitu ajasih. Semancoy!'-'9 (re: Semangat tjoy!)*esc
0

The Pain


It's just a little pain. Actually with a many tears. - #hana

"Rasa sakit yang teramat dalam, membuatku merasakan lelah yang tak berujung. Luka yang teramat besar membuat kecewa yang besar pula." - #hana

Tuhan, aku lelah. Aku merasakan lelah yang teramat. Aku lelah untuk menjalani hariku. Aku lelah harus selalu menjadi yang mereka inginkan. Aku lelah Tuhan, lelah menjadi diriku yang terus dikecewakan. Yang terus mengecewakan.
Aku ingin coba berhenti. Menghindar, mungkin juga menghilang. 
Bisakah aku dapatkan itu Tuhan? Bisakah?

Aku lelah harus terus diam sementara yang lain bisa berkata. Aku ingin pergi, jauh ke tempat dimana mereka tak bisa menemukan ku. Aku ingin bersembunyi dan merasa lupa akan segalanya. Aku ingin mereka tau, aku ingin mereka mengerti. Bahwa aku, tak setegar yang mereka lihat.
Aku kuat dalam jiwa yang rapuh. Aku hancur. Tapi tidak ada yang bisa melihatnya.

Aku ingin menjadi kaku, ingin menjadi es yang dingin, ingin menjadi batu yang keras. Tapi juga ingin menjadi air yang tenang. Terlalu sulitkah pintaku Tuhan? Atau adakah rencana-Mu yang lebih baik untukku? Hingga aku harus terus-menerus begini? Terus merasakan sakit ini?

Aku kecewa pada diriku dan orang-orang itu!
Sayang, hanya aku dan Kau yang tau, karena mereka tidak atau belum mau mengerti.*esc

Pembaca

Pembaca Setia

Back to Top