Menghargai Karya Orang Lain Itu Penting, Maka Dari Itu Jangan Lakukan Tindakan Copy-Paste Tanpa Menyertakan Sumber Beritanya, Terimakasih:)
0

Kisah Inspiratif Tentang Ayah

Ada sebuah cerita mengenai seorang anak laki-laki yang secara rutin mengikuti latihan sepakbola di sekolahnya. Oleh karena kemampuan bermainnya belum memadai, selama ini dia belum pernah diikutsertakan dalam pertandingan. Sementara berlatih anak ini selalu ditemani oleh ayahnya yang duduk menunggu di pojok lapangan.

Pertandingan besar segera dimulai dan berlangsung selama empat hari, Anak laki-laki ini tidak muncul untuk latihan selama perempat dan semifinal. Dia muncul pas saat final dan menghampiri pelatihnya serta berkata, "Pelatih, selama ini saya hanya latihan dan tidak pernah diizinkan untuk bertanding." Pelatihnya lalu menjawab, "Maaf, saya tidak dapat mengizinkan kamu bermain di pertandingan final ini. Masih banyak yang lebih baik dari kamu. Dan kita harus menjaga reputasi klub ini." Anak laki-laki ini kembali memohon dengan berkata, "Saya tidak akan mengecewakan Bapak, saya akan bermain sebaik mungkin. Mohon beri saya kesempatan kali ini saja." Dengan terpaksa sang pelatih akhirnya memberi kesempatan.

Ketika pertandingan dimulai, anak ini ternyata mampu bermain dengan sangat luarbiasa. Beberapa kali bola yang dioper padanya dapat ditembakkan ke gawang lawan dan mencetak banyak gol. Semua orang kagum dengan penampilannya. Saat pertandingan usai pelatihnya segera menghampirinya dan berkata, "saya tidak pernah melihat kamu bermain sebaik ini, apa yang membuat kamu menjadi seperti tadi? Anak ini menjawab, "Karena hari ini Ayah saya menyaksikan saya bertanding." Pelatih tersebut berpaling dan melihat ke arah pojok tempat biasa ayah anak laki-laki itu duduk, dan ternyata tempat itu kosong. Anak itu berkata pada pelatihnya, "Saya tidak pernah memberi tahu selama ini bahwa ayah saya BUTA, empat hari yang lalu dia MENINGGAL dan ini hari yang pertama dia dapat MELIHAT saya bermain bola dari atas". 




--> Begitulah cara seorang ayah yang tidak bisa melihat, bagaimana ia mencintai putranya, bagaimana ia tetap setia menemani putranya untuk berlatih sepak bola setiap hari. Lalu bagaimana cara ayah anda mencintai anda? Dan bagaimana cara anda menghargai dan membalas kebaikan juga kasih sayang dari ayah maupun ibu anda? Hanya anda sendiri yang tau jawabannya ! *esc
0

Malam Biru (Malam Kita Berdua)

Malam ini terasa sangat indah …
Bulan tampak bersinar terang …
Bintang terlihat sangat bercahaya …
Dan semilir angin membawaku …
Melewati malam ini ..
Langkah yang terasa amat ringan …
Hati yang penuh rasa bahagia …
Membuatku menikmati …
Indahnya malam biru …
Bukan karena warna langit yang menjadi biru …
Bukan karena itu !
Tapi karna kamu …
Kamulah yang menjadikannya biru …
Telah kau jadikan biru sebuah langit ..
Membuatku tenang,
Membuatku merasakan …
Apa yang kau rasakan …
Karna kau tenang ..
Setenang air di lautan …
Karna kau biru ..
Sebiru malam ini …
Karna kita …
Kita adalah malam biru ..
Yang menjadi tenang ..
Pada masanya … *esc













0

“ BUAT BIDADARI KECILKU “

Saat sakit mulai kambuh
Saat raga mulai rapuh
Saat jiwa mulai melepuh
Kemana semua itu kan berlabuh ?
                Terasa sesak didada
                Terasa pedih dimata
                Terasa pening dikepala
                Kapan semua itu kan berakhir ?
Saat ajal tiba …
Siapa yang mampu menolaknya
Saat maut menjemput …
Siapa yang mamapu menghindarinya
Saat sakaratul maut datang …
Siapa yang mampu mengusirnya
                Tak seorangpun yang mampu melakukannya
                Kala hati resah …
                Kala batin jadi gundah …
                Kala jiwa terasa gelisah ..
                Kala iman mulai goyah … 
Menedekatlah kau pada “Dia”
Bersimpuhlah dan sujud lah pada “Dia”
Pasrah dan serahkan segalanya pada “Dia”
“Dia” akan member petunjuk dan bimbingan
“Dia” akan memeberi pengampunan dan perlindungan
“Dia” akan nmemberi ketenangan dan kebahagiaan
                Karena “DIa” yang berhak atasa kehidupan dan kematian
                Karena “Dia” yang berkuasa dihari pembalasan
Mendekatlah bidadarikecilku …
Menedekatlah dengan tulus ikhlas
Maka “Dia” akan mendekatimu jua
Dan “Dia” akan mendekapmu dalam damai
Rasakan …
Betapa “Dia” penuh kedamaian dan kasih sayang *esc

Pembaca

Pembaca Setia

Back to Top