Menghargai Karya Orang Lain Itu Penting, Maka Dari Itu Jangan Lakukan Tindakan Copy-Paste Tanpa Menyertakan Sumber Beritanya, Terimakasih:)
0

30 Menit



"Cuman butuh 30 menit aja kok."
Aku cuman minta 30 menit aja, buat barengan sama kamu. Buat jalan ke satu arah yang sama, buat ngobrol bareng di satu meja yang sama, buat memandang satu langit yang sama, bahkan buat ketawa ataupun menangisi satu hal yang sama-sama saling kita bicarakan, cuman 30 menit aja kok. Dari 24 jam waktu yang kamu punya seharian ini. Nggak lebih..

Untuk hari ini saja, tolong..
Aku cuman mau kamu membuatku kembali belajar tentang suatu hal hari ini, aku cuman mau minta bantuan.. Supaya esok aku bisa lebih baik lagi. Bisakan? Sebentar saja, cuman 30 menit.

Apa sesusah ini sekarang untuk minta waktumu meski hanya 30 menit? #hana *esc
0

Tentang Luka


how about you?
Ada yang tidak mengerti tentang luka ketika kamu membicarakannya. Ada yang tidak paham tentang sakit hati ketika kamu mengucapkannya. Kenapa? Mungkin karena luka yang mereka rasakan begitu besar atau mungkin sakit hati yang mereka derita terlalu menyakitkan. Atau malah jadi sebaliknya, hidup mereka terlalu bahagia sehingga tidak ada sedikit pun luka dan sakit hati yang berani menyentuh hati mereka yang bahagia.

Luka..
Apa yang tidak kamu ketahui sekarang tentang luka? Semua orang di dunia ini, tidak terkecuali satu manusia pun pasti tau apa itu luka. Dari zaman dahulu sampai zaman sekarang tidak ada yang berubah sedikit pun dari luka kecuali si penderitanya. Zaman boleh berubah menjadi semakin maju dan semakin modern, hidup manusia juga semakin hari semakin membaik kualitasnya, tapi luka? Tidak ada yang bisa merubahnya kecuali diri kita sendiri. Terutama hati kita. Karena satu-satunya hal yang membuat kamu jauh dari luka adalah keberadaan hati yang bahagia dan kuat.

Bagimana luka bisa menghancurkan hidup seseorang? Bagaimana? Itu semua bergantung dari seberapa besar kamu mencintai sesuatu. Semakin besar kamu mencintainya maka resiko sakit hati dan luka itu akan semakin besar  pula. Jangan main-main! Luka ibaratnya menjadi pedang yang paling tajam didunia ini. Salah-salah kalau kamu tidak kuat menahan goresannya kamu akan terus menerus merasakan luka tanpa tau cara mengobatinya. Just be strong and remember that god is always in beside yours =) *inggrisnya sih gitu

Jadi, apa itu luka? Temukan jawabannya di hati kecilmu:) *esc
0

Tentang Pelukan



Tentang pelukan..
Kamu yang ajarkan aku tentang pelukan,
bagaimana rasanya dipeluk.

Bagaimana caranya memeluk.
in your arms, I feel safe and comfortable #hana
Dan bagaimana indahnya sebuah pelukan.

Dua lengan itu melingkar dengan erat,
dulu..
Aku masih bisa merasakan nya kala itu,
dulu..
Setidaknya begitu, sayang.

Kamu segalanya,
karna kamu pelukan itu ada.
Kamu segalanya..

Tentang pelukan..
Aku tidak akan pernah melupakannya.
Tidak akan pernah!
Karna..
Tiada lagi yang ku inginkan,
selain pelukan.. Mu.*esc
0

Mentok di Kamu

" Pengharapanku masih bergantung di kamu." - #hana

Masih mencintai kamu bukan berarti mengharuskan
aku memiliki kamu juga kan?
Ini masih soal pengharapan..
Dan lagi-lagi soal harapan dari kamu! Bosan mungkin melanda mereka yang selalu dengarkan aku dengan cerita pengharapan tentang kamu. Tapi apa mau dikata? Aku mentok di kamu! Begitu setidaknya...

Tidak pernah berhenti ceritakan apapun soal kamu, karena memang harapan ini masih membumbung tinggi dengan mu. Pengharapan ku padamu kala itu terlalu besar, kamu terlalu berikan yang lebih. Dan mungkin,  kamu juga terlalu berharap yang lebih dengan ku saat itu. Bukan kah ini sudah cocok? Setidaknya ada satu hal besar yang sama-sama kita rasakan. Tapi kenapa, sikon tidak mendukung kita?

Seolah-olah kamu dan aku dipertemukan hanya untuk saling menyakiti. Seperti kamu dan aku terpaksa disatukan dalam satu kondisi kemudian menjalani sesuatu yang sebenarnya sejak awal tidak kita inginkan dan harusnya terasa biasa saja?

Bukan kah menyakitkan dihancurkan oleh harapan yang kita buat sendiri? Sebagaimana pun cara kita dipisahkan, mengertilah... Aku masih mentok di kamu! *esc

Pembaca

Pembaca Setia

Back to Top