Nelangsa aku melihat pengabaian mu.
Aku! Aku!
Yang kini kau abaikan.
Bagai roda-roda kaki yang tak berpijak.
Kau bumbung aku tinggi,
sampai cakrawala menyentuh ujung sutra ku.
Kemudian kau hempaskan aku,
secepat cahaya.
Jatuh! Ketempat tak beralas,
seperti hujan.
Sakit, itu yang kurasa.
Getir suara amukan hati menggebu.
Bak masa yang riuh rontak,
meronta-ronta meminta keadilan.
Lirih-lirih sendu ku dengar suaramu,
membuat tabu segala realita.
Membutakan mataku.
Membutakan hati.
Pengabaian mu..
Sakitkan aku!
Pengabaian mu..
Lelahkan hati!
Bacalah! Bacalah!
Pengabianmu..
Ubah benarku, jadi pendusta.
Mengertilah!
Abaimu kini, jatuhkan aku.
Abaimu kini, kelak kan hunus jantungmu.
Mengertilah, mengertilah..*esc
0 comments:
Post a Comment