Aku sudah mulai lelah berkutat dengan beribu koma yang selama ini ada, karena diam-diam mencintaimu. Aku sudah gerah dan hampir mati kepanasan karena tak sedikitpun udara segar kau pernah berikan untuk ku, bahkan untuk sekedar menghela. Aku sudah tidak tahan menunggu sambil menahan perasaan yang ada. Yang terjadi biarlah terjadi. Yang sudah biarlah sudah.
Kini, aku hanya mau kamu saja titik. Tak lagi menggunakan koma, maupun tanda tanya? Sekalipun aku masih suka bertanya-tanya? Dan meng-koma-kan yang terjadi, aku hanya bisa terus mencoba menyudahi dan men-titik-an segalanya yang sudah ada.
Kamu tau, perang selalu membawa kehancuran bagi diri seseorang. Apalagi perang batin dan perasaan. Kamu sudah pernah tau rasanya, kamu. Karena dulu kamu pun juga berperang di jalan yang sama. Tapi itu tak lagi terjadi, tak lagi terjadi karena aku yang sedang berperang. Menjadi panglima tapi pernah tau kemana arah dan tujuan perang ini sebenarnya. Bodoh!
Aku cuma mau kamu. Kamu mengerti. Kamu mendengar. Kamu memahami. Kamu mencoba memiliki. Kamu aja titik. Nggak ada koma, nggak lagi tanda tanya, nggak juga bertanya-tanya.(esc)
0 comments:
Post a Comment