Menghargai Karya Orang Lain Itu Penting, Maka Dari Itu Jangan Lakukan Tindakan Copy-Paste Tanpa Menyertakan Sumber Beritanya, Terimakasih:)
0

Aku, Kamu, Jarak-Waktu

Ini yang sedang ingin aku ceritakan pada mereka, bahwa jarak dan waktu sedang membelenggu kita dalam radius sekian meter. Andai, ya andai saja mereka dapat benar-benar memahami. Bahwa tak mudah berjalan berdampingan dengan jarak dan waktu yang terbentang jauh. Bahwa tidak mudah menciptakan jarak yang sedemikian jauh agar kita sama-sama menenangkan diri, atau malah bisa berbahagia dengan yang lain.

Aku, kamu, jarak-waktu. Empat komponen mode otomatis yang saling berkaitan tapi tak terikat oleh suatu ikatan. Karena kamu dan aku bukan sesuatu yang saling mengikat, tapi kita adalah sesuatu yang sedang di ikat. Oleh kondisi. Sekalipun tak memungkin kan untuk itu.

Jarak-waktu, jika ada satu-satunya hal maka kini aku akan mengucap dua-duanya hal. Bukan karena mereka yang tak bisa ku hitung satu-satu, tapi karena keduanya tak bisa dipisahkan menjadi satu per satu. Keduanya berkaitan dan bersama. Tapi tidak bersatu. Sekali lagi, mereka bersama tapi tak bersatu.

Kita, bersama? Memang. Tapi tak pernah bersatu.

Aku, kamu, jarak-waktu. Siklus yang membuat kita berputar tapi tak pernah berbalik arah. Yang membuat kita terus maju, tapi tak pernah bisa kembali. Karena walaupun jarak bisa kutempuh, namun aku tak berdaya mengembalikan sang waktu.

Aku, kamu, jarak-waktu. Semoga kita bisa bersatu tak hanya bersama.*esc

0 comments:

Post a Comment

Pembaca

Pembaca Setia

Back to Top