Saya tidak pernah tahu bahwa kamu sebegitu sakitnya, ketika waktu itu.. saya pergi.
Saya ingat ketika kamu berkata "jika akan" merasakan sakit yang sebegitunya jika suatu saat saya akan pergi, atau meninggalkanmu. Atpi saat itu, saya benar-benar tak percaya bahwa kamu bisa sebegitu sakitnya. Saya tidak percaya.
Sampai saat semalam, kamu.. berkata demikian.
Saya baru sadar jika saya sudah se-jahat itu padamu. Dan kamu pun sudah se-rela itu, untuk merelakan saya dengan yang lain. Sejujurnya, kita sama-sama tidak tahu, jika sakit yang kita rasa sama-sama besarnya. Begitu bukan? *esc
Saya tahu betul, kita tidak akan mungkin kembali seperti dulu. Seperti waktu itu lagi, saya betul bahwa kebencian akan membuat kamu lupa tentang saya. Bahwa kebencian akan membuat kamu jauh, dan jarak akan semakin membentang terasa.
Tapi setidaknya, tidak kah kamu ijinkan saya untuk kembali? Setelah semua yang terjadi?
0 comments:
Post a Comment