Menghargai Karya Orang Lain Itu Penting, Maka Dari Itu Jangan Lakukan Tindakan Copy-Paste Tanpa Menyertakan Sumber Beritanya, Terimakasih:)
0

Dalam Artian Sebenarnya

Tiap hari, akan ada hati yang terluka karena kata tak lagi bisa kau atur. Karena meski rindu mencekam dalam dada dan meratap pada do'a, kau pun bisa apa untuk menanyakan apakah dia juga begitu? Selain hanya memendamnya dalam batin.

Kita sama-sama tahu bahwa aku rindu, hanya saja aku tak pandai benar untuk menyampaikannya, padamu yang juga tak kunjung mengerti. Kamu pun mengetahui bahwa aku rindu dan tak pandai untuk mengungkapkannya. Karena yang kau tahu aku hanya pandai menuntut bahkan mengutuk padamu dan aku tak pandai merindu bahkan untuk sekedar menyimpannya saja.

Pertengkaran demi pertengkaran yang terjadi, rumah tak seharmonis dulu. Tidak ada lagi yang saling mendengarkan kebutuhan masing-masing, kita hanya saling membela diri sendiri dan mengatas namakannya pada kasih sayang. Egoisme yang makin tinggi dijunjung, kamu berkutat pada kebutuhanmu. Tak pelak aku pun juga begitu. Yang membuat kita makin tak pernah bertemu dalam artian sebenar-benarnya bertemu.*esc 

Aku mungkin merindukanmu dan kaupun mungkin juga begitu. Jarak yang begitu dekat mungkin menaruh jenuh dalam api. Tersulut sedikit matilah kita berdua. Sesingkat-singkatnya waktu, kita butuh rehat.. aku rasa begitu.

Karena tak ingin saling melepas tidak membuat kita dapat kabur dari rasa penat yang mendera. Aku mungkin telah banyak menciderai perasaanmu, tidak kah demikian dengan mu? Tidak kah kamu juga menyadari bahwa kita sama-sama melukai satu sama lain?

Hanya mempertahankan sesuatu yang kosong. Tapi sama-sama tak ingin melepas karena takut. Dan lagi-lagi mengatas namakan semuanya pada kasih sayang karena hati yang meminta. Kami pun dibodohi oleh perasaan sendiri. 

Tidak kah kamu merasa demikian? hana.

0 comments:

Post a Comment

Pembaca

Pembaca Setia

Back to Top